Aku ingin menulismu sebanyak yang kumau.
Tapi kata-kata itu hanya sampai di ujung lidahku kelu.
Aku mencintaimu sejuta waktu.
Mendoamu dalam denyut nadiku.
Karena aku tahu aku mampu;
mencintaimu lebih dari satu waktu.
Tatkala bibirku membisu,
tajamkan rungu untuk selalu mendengarmu.
Kau lebih dari itu,
satu juta bintang diangkasa pun bisa kau rengkuh.
Kau lebih terang dari bintang-bintang.
Asamu mampu bungkam debu-debu di ruang angkasa.
Kau serupa semesta.
Yang di sana terdapat hijau hamparan rumput,
membukit menyerupai indah matamu.
Kalimatku makin tak masuk akal, aku tahu.
Tapi aku ingin kau jadi milikku.
‘Ku jadi milikmu.
Meski rasanya tak patut.
Tuhan pasti sedang tawai doaku.
Terdengar konyol, dituturkan saat hatiku kelebihan muatan.
Di sana penuh dirimu, hanya ada dirimu.
Semestaku; kamu.
@stvdiobunga
